Thursday, December 08, 2005

Melalui Saat Menopause


Peristiwa ini sangat alamiah dan normal terjadi pada seorang wanita, banyak keluhan dan gangguan yang dirasakan. Namun biasanya hanya ditanggapi sebagai proses “menua”atau disangka penyakit lain, sehingga tidak mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Perkembangan ilmu kedokteran telah mampu mengetahui rahasia proses yang fisiologis ini, sehingga mampu menawarkan pilihan penanggulangan, termasuk therapy hormonal. Dengan pertemuan ini diharapkan peningkatan wawasan dan pengetahuan wanita menjelang atau pada usia lima puluhan, tentang menopause dan penanggulangannya, sehingga bermanfaat untuk peningkatan kualitas hidup pada usia lanjut.
Menopause adalah haid terakhir yang dialami oleh wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi yang terjadi pada usia menjelang atau pada usia lima puluhan. Seorang wanita dikatakan telah menopause bila tidak mendapat haid lagi sejak satu tahun terakhir. Proses ketuaan pada wanita ditandai dengan siklus haid bulanan yang mulai terganggu dan akhirnya menghilang sama sekali. Proses ini merupakan kodrat yang harus dilalui wanita dalam hidupnya, merupakan proses normal tetapi penerimaan wanita berbeda-beda. Haid adalah pendarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7 hari dan terjadi setiap bulan.


PERUBAHAN TUBUH MENJELANG MASA MENOPAUSE:
1. Uterus (kandungan) : mengecil.

2. Tuba Falopi : lipatan tuba menjadi memendek, menipis dan mengerut.

3. Ovarium (indung telur) : ovarium menciut, terjadi penurunan fungsi ovarium untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesterone, berhenti menghasilkan sel telur. Akibatnya timbul keluhan akibat berkurangnya kadar hormon.

4. Cervix (leher rahim) : mengerut.

5. Vagina : terjadi penipisan dinding vagina, selain itu secret/lendir vagina mulai mengering, menyulitkan hubungan suami-istri.

6. Vulva (bibir rahim) : jaringan vulva menipis karena berkurangnya jaringan lemak, kulit menipis, pebuluh darah berkurang. Akibat sering timbul rasa gatal. Vulva yang mengering bersamaan dengan penyempitan lubang masuk vagina menyebabkan kesulitan untuk melakukan hubungan suami istri, timbul rasa nyeri pada waktu hubungan, menyebabkan wanita berusaha untuk menolak melayani suaminya.

7. Rambut kemaluan pada wanita mulai menipis, sebagian rontok dan mulai memutih/uban.

8. Payudara : jarigan lemak berkurang, putting susu mengecil. Akibatnya payudara mulai lembek, mengendor dan keriput.

9. Hipertensi : turunnya hormon estrogen dan progesteron menyebabkan :
§ HDL Cholesterol (Cholesterol “baik”) menurun.
§ LDL Cholesterol (Cholesterol “jahat”) meningkat
Wanita yang semasa haid masih relatif “kebal” terhadap penyakit aterosklerosis (perkapuran dinding pembuluh darah), setelah menapause mulai bisa diserang penyakit ini, yang berakibat penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyempitan pembuluh darah jantung (penyakit jantung coroner).

10. Osteoporosi (pengeroposan tulang).
Dengan turunnya kadar hormon estrogen dan progesteron, maka mulai terjadi proses pengeroposan tulang (walaupun seorang wanita cukup mendapat tambahan calcium seperti dari susu).
Rendahnya kadar hormon estrogen dan progesteron menyebabkan zat calcium/kapur tidak dapat disimpan dalam tulang, sebaliknya calcium dalam tulang pelan-pelan menyusut.
Tandanya adalah mulai terasa nyeri pada tulang yang dianggap sebagai “rematik” yang bila berobat acap kali hanya mendapat obat penghilang rasa nyeri. Bila proses pengeroposan sudah sangat lanjut bisa terjadi patah tulang belakang dan tulang panggul secara spontan.


GEJALA YANG DIRASAKAN PADA MASA MENOPAUSE
Turunnya fungsi indung telur mengakibatkan hormon estrogen dan progesterone sangat berkurang timbul keluhan :
Gejala panas di muka, leher dan dada pasien, disusul dengan keringat banyak, berlangsung biasanya malam hari selama sekitar ½ jam, selanjutnya timbul rasa tertekan, sedih, gugup, mudah marah dan ketakutan menjadi tua.
Vagina mulai kering dan menyempit, sehingga timbul rasa nyeri yang sangat bila berhubungan dengan suami. Keadaan ini bila berlanjutan menyebabkan istri menolak melayani suaminya. Timbul konflik dalam rumah tangga yang berkepanjangan dan suami mulai mengalihkan diri mencari “hiburan” di luar rumah.


HUBUNGAN SEX SUAMI-ISTRI PADA MASA MENOPAUSE
Hubungan sex suami-istri sebagai lambang cinta dan kemesraan setiap pasangan muda maupun tua tetap diperlukan, bahkan dalam masa menopause harus tetap berlangsung 1-2 kali per minggu.
Keringnya vagina dan menurunnya fungsi sexual pada wanita dapat diobati dengan pemberian tablet hormon estrogen alami dan progesteron alami. Selain itu dapat menggunakan pelicin “K-Y jelly” yang dengan mudah bisa dibeli di apotik/toko obat secara bebas.
Tetapi mengatasi masalah pada istri belum berarti hubungan sex suami-istri 1-2 kali per minggu dapat terlaksana, masalah pada suami: "nafsu besar tenaga kurang", para suami juga sudah mengalami gangguan ereksi. Beruntunglah dengan kemajuan pengobatan saat ini gangguan ereksi pada pria usia lanjut telah dapat diatasi.
Hendaklah pasangan suami-istri pada usia lanjut mereka tetap mampu membina hubungan mesra ini.


CARA MENGATASI KELUHAN MENOPAUSE
Pengobatan atau pemberian tablet hormon estrogen dan progesterone alami selain mengatasi keluhan menopause, terbukti mengurangi bahaya ancaman kanker endometrium (dinding dalam rahim) maupun kanker payudara. Demikian juga pemberian hormon ini menyebabkan wanita terhindar dari hiperkolesterol (penyakit kolesterol tinggi) yang berakibat lanjutan penyakit darah tinggi, stroke, dan penyakit jantung coroner. Selain itu hormon ini menyebabkan tulang wanita tetap padat, terhindar dari osteoporosis (pengeroposan tulang). Dengan demikian wnita terhindar dari penyakit “rematik” dan bisa tetap aktif bekerja dan berdayaguna hingga usia yang amat lanjut.
Pemberian estrogen alami bersama progesteron alami diberikan secara siklus selama 21 hari tiap bulan, diikuti masa istirahat sampai akhir bulan untuk memberi kesempatan terjadinya “haid”. Pemberian hormon kombinasi ini dapat berlangsung sampai 30-40 tahun, tanpa perlu takut terjadi keganasan. Jarang terjadi penyembuhan gejala menopause dalam waktu singkat, perlu waktu 1-2 tahun, ini membuat wanita bosan, selain harga obat yang mahal, menyebabkan banyak yang menghentikan pengobatan.


HORMONAL REPLACEMENT THERAPY
Jenis estrogen alamiah yang banyak digunakan adalah ESTRIOL, dikenal dengan merk dagang OVESTIN buatan pabrik Organon. Tersedia dalam bentuk tablet 1 mg, tablet 2 mg dan cream 1 mg/gram untuk pemakaian local di vulva/vagina.
Progesteron alamiah yang digunakan adalah MEDROXY-PROGESTERON ACETATE dikenal dengan merk dagang PROVERA tablet buatan pabrik Upjohn. Tersedia dalam bentuk tablet 2,5 mg dan tablet 10 mg.
Diusahakan pemakaian dosis yang serendah mungkin, namun masih efektif. Ini dimaksudkan selain untuk mengurangi biaya, juga mengurangi efek samping (bila ada) seminimal mungkin.
Dosis yang dianjurkan adalah : 1 tablet OVESTIN 1 mg/hari ditambah 1 tablet PROVERA 2,5 mg/hari dimulai dari tanggal 1 s/d 21 setiap bulan, selanjutnya istirahat minum obat sampai akhir bulan. Pemberian siklus ini dimaksudkan untuk memungkinkan wanita mendapat “haid” bulanan.

Meskipun sejauh ini banyak ahli yang menyokong tindakan HORMONAL REPLACEMENT THERAPY sebagai “AMAN” dan “SANGAT EFEKTIF” untuk menghilangkan gejala/keluhan menopause, tetapi ada ahli lain yang justru menganggap tindakan Hormonal Replacement Therapy dapat berbahaya, bahkan ditakutkan dapat menyebabkan kanker payudara dan kanker dinding rahim (endome-trium), walaupun ketakutan ini sampai sekarang belum dapat dibuktikan.

Bila seorang wanita menopause menginginkan untuk mendapat HORMONAL REPLACEMENT THERAPY, ia harus menimbang dulu dengan sungguh-sungguh manfaat yang ada, dibandingkan dengan permasalahan yang mungkin terjadi. Perlu konsultasi setiap bulan dengan dokter ahli OBSGYN, ditambah pemeriksaan Pap-Smear, USG kandungan dan USG payudara.


FITOESTROGEN
Selain obat hormonal yang mengandung estrogen, ada pula senyawa alamiah dalam tumbuhan dan kacang-kacangan yang struktur kimianya mirip dengan estrogen, serta menghasilkan efek seperti estrogen yang disebut Fitoestrogen, terbanyak dalam kacang kedele.
Fiestrogen terdapat dalam produk olahan kacang kedele, seperti tahu, tempe dan susu kacang kedele, asal dimakan setiap hari, ternyata dapat mencegah “hot flush” pada saat menopause, mengurangi resiko peninggian kolesterol dengan akibatnya penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung coroner dan stroke. Tahu dan tempe bila digoreng, akibat panas yang tinggi akan merusak fitoestrogen. Segelas susu kedele setiap hari cukup bermanfaat mengurangi keluhan menopause, demikian juga menghambat terjadinya osteoporosis (pengeroposan tulang). Bagi seorang wabita menopause yang segan menggunakana Hormonal Replacement Therapi, ada baiknya menggunakan cara ini yang jelas sangat alamiah.


ASPEK PSIKOLOGI SEKSUAL WANITA DALAM MENOPAUSE
Sampai umur 40 tahun, tidak jelas ada pengaruh penurunan fisik yang menimbulkan akibat pada kehidupan seksual wanita secara langsung. Hal yang dapat memberikan dampak negatif ialah menurunnya kecantikan sehingga dapat mengurangi ketertarikan suami. Pada sebagian wanita payudara mulai menurun, kurang kencang, sehingga menimbulkan kurang percaya diri dan sekaligus menurunkan gairah suami. Tetapi dengan hubungan suami-istri yang baik seharusnya hal ini tidak terlalu mengganggu kehidupan seksual mereka.
Selanjutnya dengan pelaksanaan KB, wanita hanya mempunyai 2-3 anak saja, makin banyak waktu untuk mengurus diri, kesehatan dan kecantikan. Kemunduran fisik akan lebih lambat, sehingga tidak begitu jelas lagi, dan tidak terasa bagi kedua belah pihak.

Proses penurunan yang jelas pada wanita ialah menopause yang umumnya terjadi menjelang / pada usia 50 tahunan. Gangguan fisik terjadi bila proses menopause terlalu dini. Bila menopause berjalan lambat misalnya 3-4 tahun, maka gejala-gejala kecil sekali, sehingga hampir tidak terasa.

Proses menopause pada sebagian wanita masih sering dikaitkan dengan kehidupan seks. Dulu proses terjadinya menopause berarti kemampuan untuk mendapat anak, dan pada sebagian wanita dikaitkan dengan berhentinya kehidupan seks. Anggapan ini sangat keliru, bahkan sesudah menopause sebagian wanita malahan megalami peningkatan dorongan seksual, karena tidak ada lagi ketakutan akan hamil. Bahkan jauh setelah menopause, hubungan seksual suami istri harus dijaga, demi keharmonisan pasangan pada usia tua. Sekian, semoga bermanfaat.

No comments: